Minggu, 26 Januari 2014

Psikologi Ketertarikan Interpersonal Dalam Internet

Pada zaman yang serba canggih ini, internet sudah menjadi salah satu perantara komunikasi antar individu yang paling banyak digunakan pada saat ini. Melalui internet seseorang dengan jarak ribuan mil sekalipun tidak lagi menjadi masalah walaupun tidak bisa bertemu secara langsung (tatap muka). Keakraban yang tercipta ditentukan oleh layar komputer.  Komunikasi via internet ini juga memberikan tempat baru bagi pengaruh suatu keakraban. Apakah terdapat perbedaan antara hubungan yang dijalin via internet dibanding dengan yang dibentuk dalam kehidupan sehari-hari? Dalam suatu penelitian, partisipan secara acak dirancang untuk bertemu dengan salah satu cara: bertatap muka atau melalui internet. Kemudian, hasilnya menunjukkan bahwa mereka yang berkenalan melalui internet lebih saling tertarik dibanding mereka yang bertemu secara langsung (tatap muka). Bagaimanapun, ketika berjumpa melalui internet, ketertarikan berkembang melalui kualitas percakapan, sedangkan mereka yang berjumpa secara langsung dengan tatap muka ketertarikannya lebih tergantung pada daya tarik fisik (Mc Kenna, Green, & Gleason, 2002).
Jika kita bertemu dengan orang baru secara tatap muka kita segera melihat penampilan fisiknya. Sebaliknya, ketika orang bertemu secara online, mereka dapat menyembunyikan wajah dan ciri lain yang mungkin menurunkan daya tariknya, seperti rasa gugup saat berada dalam situasi sosial dan biasanya pertemuan secara online lebih berfokus pada percakapan yang dibuat apakah mengasyikan atau tidak. Sebagai akibatnya, individu mungkin merasa bahwa mereka lebih mampu mengekspresikan aspek-aspek penting dari diri mereka saat berinteraksi melalui internet. Katelyn McKenna dan rekannya (2002) memperkirakan bahwa orang mungkin menjalin persahabatan awal dengan cepat secara online ketimbang melalui pertemuan secara langsung.

A. PENGERTIAN

Daya tarik interpersonal merupakan daya tarik antara orang-orang yang mengarah ke persahabatan atau hubungan romantis. Daya tarik interpersonal berbeda dari persepsi daya tarik fisik yang melibatkan pandangan tentang apa yang bisa dan tidak dianggap indah atau menarik. Studi tentang daya tarik interpersonal adalah area utama penelitian dalam psikologi sosial. Daya tarik interpersonal berhubungan dengan berapa banyak kita suka, tidak suka, atau membenci seseorang. Hal ini dapat dilihat sebagai suatu kekuatan bertindak antara dua orang yang cenderung untuk menarik secara bersama-sama dan menolak perpisahan.
Penyebab ketertarikan interpersonal antara lain sebagai berikut:

  1. Efek kedekatan,  merupakan salah satu yang menentukan ketertarikan interpersonal adalah kedekatan (proximity, propinquity). Orang yang mempunyai kesempatan paling sering kita lihat dan kita jumpai, sangat mungkin menjadi sahabat kita atau kita cintai.
  2. Kesamaan,  para peneliti membedakan adanya dua jenis situasi sosial: situasi yang tertutup (close-field situations) atau situasi yang terbuka (open-field situations) yang mendukung perkembangan hubungan. Close-field situations: situasi yang mendorong orang untuk berinteraksi satu sama lain. Open-field situations: situasi di mana orang bebas untuk merinteraksi maupun tidak, sesuai pilihan pribadi mereka.
  3. Kesukaan timbal-balik, kita semua merasa senang disukai. Hal ini cukup kuat menimbulkan ketertarikan, tanpa harus ada kesamaan.
  4.  Ketertarikan fisik dan kesukaan, selain kedekatan (propinquity), kesamaan, dan rasa suka timbal-balik, ketertarikan juga ditentukan oleh penampilan fisik. Seberapa penting penampilan fisik dalam menentukan kesan pertama kita mengenai seseorang? Suatu penelitian klasik yang dilakukan oleh Walster, Aronseon, Abrahams, dan Rottman (1996) menunjukkan pentingnya penampilan fisik dalam pembentukan kesan pertama.

B. TEORI-TEORI KETERTARIKAN INTERPERSONAL

Social Exchange Theory
Teori pertukaran sosial menyatakan bahwa perasaan seseorang tentang suatu hubungan tergantung pada persepsinya mengenai hasil positif (rewards) dan ongkos (costs) hubungan, jenis hubungan yang mereka jalani, dan kesempatan mereka untuk memiliki hubungan yang lebih baik dengan orang lain.

Equity Theory
Gagasan bahwa seseorang akan bahagia dengan hubungan yang dijalinnya bila pengalaman rewards dan costs dan kontribusi antara dua belah pihak diperkirakan seimbang.

Hubungan secara virtual sebaiknya harus dihindari seseorang karena beberapa alasan antara lain memicu tindak kriminal, mengaburkan batas kehidupan dunia nyata dan maya, mengurangi kemampuan berbicara serta tidak melibatkan ketertarikan fisik yang menjadi syarat suatu hubungan romantis (romantic relationship) dan dapat menimbulkan ketagihan atau kecanduan internet yang kemudian akan berdampak buruk pada hubungan di dunia nyata karena kehidupan di dunia maya bisa menggantikan kehidupan yang nyata.
Individu yang ketagihan pasti akan terus menjalin hubungan dengan orang lain secara online. Kecanduan ini secara bertahap akan membuat individu tersebut lebih mementingkan orang yang ia kenal melalui online dibandingkan dalam kehidupan nyata. dari beberapa penelitian menyebutkan bahwa sebagian besar individu yang terlibat dalam komunikasi cyberspace (seperti; mailing list, diskusi group, forum, chat rooms, bulletin boards, dsb) memperoleh pengalaman-pengalaman yang menguntungkan dalam hubungan sosial, akan tetapi tidak berlanjut pada kontak sosial yang nyata. Dalam beberapa hal, beberapa individu juga cenderung untuk menutup dirinya dan bersikap bohong, dimana kata-kata teks yang diungkapkan tidak sesuai dengan perilakunya dalam keseharian, kejadian ini akan terus berlanjut selama komunikasi di internet terus dilakukannya. Teks juga hanya memberikan pemahaman yang tidak memadai dalam memahami sebuah kondisi emosional, kesalahan dalam interpretasi sering terjadi dibandingkan dengan kondisi nyata (real life). Kondisi-kondisi ini akan menjadi tantangan bagi pengguna internet untuk terus melibatkan dirinya secara online lebih mendalam.

SUMBER

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Cute Hello Kitty 13