Minggu, 26 Januari 2014

Perilaku Negatif dalam Interpersonal Online Relation

Kemajuan pada bidang teknologi informasi dan telekomunikasi pada saat ini memberikan pengaruh yang besar terhadap kehidupan manusia. Dengan adanya kemajuan tersebut kita bisa merasakan kemudahan dalam mengakses internet yang bisa diakses melalui komputer maupun telepon genggam. Namun disamping itu, selain internet memiliki manfaat bagi kita tetapi internet juga dapat memiliki dampak yang negatif apabila kita tidak berhati-hati dalam melakukan hubungan interpersonal secara online. Internet banyak disalahgunakan oleh orang-orang yang tidak bertanggungjawab dengan melakukan perilaku negatif yang merugikan orang lain. 
Dibawah ini terdapat beberapa contoh perilaku negatif yang ditimbulkan akibat adanya hubungan interpersonal online relation adalah sebagai berikut:
  •  Pemalsuan Identitas, dalam dunia maya seseorang dapat menggunakan identitas palsu seperti identitas palsu yang dirancang seseorang pada akun sosial medianya atau bisa juga orang tersebut memalsukan sebagian statusnya seperti seorang yang telah menikah memasang status single pada akun sosial medianya untuk mendapatkan perhatian dari lawan jenisnya atau untuk memudahkannya mencapai sesuatu.
  • Kurang Terjaminnya Komitmen, setiap hubungan dibutuhkan adanya komitmen dimana kedua belah pihak memiliki suatu persetujuan yang bersifat mengikat. Dalam dunia maya seseorang bisa dengan mudah berjanji dan kemudian menghilang begitu saja dan melupakan semua kesepakatan seperti pada kegiatan jual beli online sering terjadi penipuan dimana korban telah menyetor uang tetapi barang tidak dikirim atau sebaliknya, dan kemudian penjual atau pembeli yang belum memenuhi janjinya itu menghilang atau tidak online lagi.
  • Cyber Cheating, atau perselingkuhan yang terjadi di internet dapat terjadi ketika seseorang yang telah memiliki pasangan memiliki hubungan yang dekat pula dengan orang lain. Misalkan seorang istri memiliki akun jejaring sosial dimana mantannya masih terdaftar dalam daftar temanya dan selama ini dia sering chatting dengan kata-kata mesra dan menggoda dengan mantannya itu, maka hal tersebut dapat dikatakan dengan cyber-cheating. Seperti kasus yang paling tragis akibat sebuah hubungan virtual dialami oleh Lin dari provinsi Harbin, Cina yang bercerai dengan suaminya karena sang suami menikah secara virtual pasangannya yang ditemui di Internet. Semenjak menjalani hubungan virtual, suami Lin tidak memperhatikan keluarganya di dunia nyata karena dia mengurus keluarga yang dia miliki di dunia online (Yuan & Sivelle, 2010).
  • Cyber Flirting, atau merayu yang dilakukan dalam dunia maya. Cyber flirting adalah suatu hal yang umum yang terjadi di jejaring sosial bahkan game. Namun dalam terjadinya banyak terjadi ketidakamanan yang membuatnya dikategorikan sebagai perilaku negatif, contohnya adalah dalam cyber flirting orang bisa menggunakan bahasa yang tidak pantas, ditambah lagi jika dalam terjadinya terdapat kepalsuan identitas maka semakin menjadi perilaku negatif cyber flirting tersebut. Contohnya seperti kasus Nt, seorang gadis, yang dilaporkan hilang sejak Sabtu, 6 Februari 2010. Pihak kepolisian menduga bahwa Nt dibawa lari oleh seorang pria yang dikenalnya di Facebook (Ariyanto, 2010). 
    Penjelasan tentang perilaku negatif dan contoh kasus-kasus yang diuraikan di atas merupakan contoh hubungan interpersonal di dunia maya yang berakhir dengan buruk di dunia nyata. Hubungan virtual yang buruk dapat membuat pelakunya mengalami kondisi sosial dan psikologis yang tidak baik. Contoh kasus diatas menunjukkan betapa hebatnya kehidupan online mengubah perilaku seseorang dalam mempersepsikan kehidupan di dunia maya dan nyata. Hubungan virtual seharusnya menjadi tambahan bagi hubungan di kehidupan nyata, bukan menjadi pengganti.

SUMBER

Hambatan Psikologi Dalam Interpersonal Online Relation

Seiring dengan berkembangnya ketertarikan interpersonal dalam dunia internet muncul lah suatu hubungan dekat seperti pertemanan, murid-guru, kelompok, hubungan kerja, bahkan hubungan kekasih. Dengan adanya internet, orang dapat melakukan komunikasi dengan orang lain atau bahkan dengan beberapa komunitas sekaligus dengan mudah seperti, chatting online dengan fasilitas beberapa room yang tersedia memungkinkan seseorang dapat berkomunikasi secara bersamaan, atau beberapa komunitas website (social networking) seperti Friendster, MySpace, Facebook, atau Twitter memberikan kesempatan bagi setiap orang untuk mengekspresikan dirinya ke publik.
Beberapa individu lebih merasa dirinya nyaman bila bertemu dengan teman di dunia maya dibandingkan teman dalam dunia nyata. Karena biasanya orang yang nyaman bertemu dengan teman di dunia maya beranggapan bahwa mereka lebih bisa mengekspresikan dirinya melalui kata-kata (tulisan) dibandingkan melalui percakapan. Sebuah hubungan interpersonal didasarkan pada tingkat pemahaman teks-teks (kalimat) menjadi daya tarik sendiri bagi beberapa orang, tidak perlu takut dalam mengungkapkan argumentasi, malu dan merasa bebas dalam mengekspresi dirinya dimana pada kenyataan sehari-hari dalam dunia nyata adalah hal yang sulit mengungkapkan perilaku tersebut pada orang asing yang baru kita kenal.
Namun dalam hubungan interpersonal yang dijalin via internet ini tidak sepenuhnya lancar dan aman. Dalam hubungan yang dijalani secara online ini tentunya memiliki beberapa hambatan, yaitu:

Kurang Berlakunya Norma dan Etika, sering jika kita berkunjung ke sebuah situs  dimana situs tersebut memberikan informasi tentang suatu hal mengenai suatu agama, ragam, atau suku kemudian kita akan menemui komentar orang-orang dimana pada komentar tersebut menjelek-jelekkan suatu RAS, baik komentar pro ataupun kontra.
Tidak adanya kedekatan emosional antara kedua orang yang menjalin hubungan via internet karena tidak melihat wujud fisik dari lawan bicaranya.
Hubungan Virtual  Dapat Mempengaruhi Kemampuan Berbicara, karena komunikasi yang dilakukan hanya dengan tulisan bukan dengan percakapan sehingga dapat mempengaruhi kemampuan dalam berbicara. Biasanya hubungan yang dijalani secara online ke kehidupan nyata lebih sulit dibandingkan hubungan yang awalnya dijalankan di kehidupan nyata.

Banyak kebohongan yang terdapat dalam penggunaan media virtual karena tidak dapat melihat gerak-gerik maupun gesture yang diungkapkan dalam non verbal dari lawan bicaranya dan pesan yang disampaikan tidak dapat sepenuhnya dipertanggungjawabkan karena tidak ada bukti yang otentik.


Kelompok 2:

SUMBER

Psikologi Ketertarikan Interpersonal Dalam Internet

Pada zaman yang serba canggih ini, internet sudah menjadi salah satu perantara komunikasi antar individu yang paling banyak digunakan pada saat ini. Melalui internet seseorang dengan jarak ribuan mil sekalipun tidak lagi menjadi masalah walaupun tidak bisa bertemu secara langsung (tatap muka). Keakraban yang tercipta ditentukan oleh layar komputer.  Komunikasi via internet ini juga memberikan tempat baru bagi pengaruh suatu keakraban. Apakah terdapat perbedaan antara hubungan yang dijalin via internet dibanding dengan yang dibentuk dalam kehidupan sehari-hari? Dalam suatu penelitian, partisipan secara acak dirancang untuk bertemu dengan salah satu cara: bertatap muka atau melalui internet. Kemudian, hasilnya menunjukkan bahwa mereka yang berkenalan melalui internet lebih saling tertarik dibanding mereka yang bertemu secara langsung (tatap muka). Bagaimanapun, ketika berjumpa melalui internet, ketertarikan berkembang melalui kualitas percakapan, sedangkan mereka yang berjumpa secara langsung dengan tatap muka ketertarikannya lebih tergantung pada daya tarik fisik (Mc Kenna, Green, & Gleason, 2002).
Jika kita bertemu dengan orang baru secara tatap muka kita segera melihat penampilan fisiknya. Sebaliknya, ketika orang bertemu secara online, mereka dapat menyembunyikan wajah dan ciri lain yang mungkin menurunkan daya tariknya, seperti rasa gugup saat berada dalam situasi sosial dan biasanya pertemuan secara online lebih berfokus pada percakapan yang dibuat apakah mengasyikan atau tidak. Sebagai akibatnya, individu mungkin merasa bahwa mereka lebih mampu mengekspresikan aspek-aspek penting dari diri mereka saat berinteraksi melalui internet. Katelyn McKenna dan rekannya (2002) memperkirakan bahwa orang mungkin menjalin persahabatan awal dengan cepat secara online ketimbang melalui pertemuan secara langsung.

A. PENGERTIAN

Daya tarik interpersonal merupakan daya tarik antara orang-orang yang mengarah ke persahabatan atau hubungan romantis. Daya tarik interpersonal berbeda dari persepsi daya tarik fisik yang melibatkan pandangan tentang apa yang bisa dan tidak dianggap indah atau menarik. Studi tentang daya tarik interpersonal adalah area utama penelitian dalam psikologi sosial. Daya tarik interpersonal berhubungan dengan berapa banyak kita suka, tidak suka, atau membenci seseorang. Hal ini dapat dilihat sebagai suatu kekuatan bertindak antara dua orang yang cenderung untuk menarik secara bersama-sama dan menolak perpisahan.
Penyebab ketertarikan interpersonal antara lain sebagai berikut:

  1. Efek kedekatan,  merupakan salah satu yang menentukan ketertarikan interpersonal adalah kedekatan (proximity, propinquity). Orang yang mempunyai kesempatan paling sering kita lihat dan kita jumpai, sangat mungkin menjadi sahabat kita atau kita cintai.
  2. Kesamaan,  para peneliti membedakan adanya dua jenis situasi sosial: situasi yang tertutup (close-field situations) atau situasi yang terbuka (open-field situations) yang mendukung perkembangan hubungan. Close-field situations: situasi yang mendorong orang untuk berinteraksi satu sama lain. Open-field situations: situasi di mana orang bebas untuk merinteraksi maupun tidak, sesuai pilihan pribadi mereka.
  3. Kesukaan timbal-balik, kita semua merasa senang disukai. Hal ini cukup kuat menimbulkan ketertarikan, tanpa harus ada kesamaan.
  4.  Ketertarikan fisik dan kesukaan, selain kedekatan (propinquity), kesamaan, dan rasa suka timbal-balik, ketertarikan juga ditentukan oleh penampilan fisik. Seberapa penting penampilan fisik dalam menentukan kesan pertama kita mengenai seseorang? Suatu penelitian klasik yang dilakukan oleh Walster, Aronseon, Abrahams, dan Rottman (1996) menunjukkan pentingnya penampilan fisik dalam pembentukan kesan pertama.

B. TEORI-TEORI KETERTARIKAN INTERPERSONAL

Social Exchange Theory
Teori pertukaran sosial menyatakan bahwa perasaan seseorang tentang suatu hubungan tergantung pada persepsinya mengenai hasil positif (rewards) dan ongkos (costs) hubungan, jenis hubungan yang mereka jalani, dan kesempatan mereka untuk memiliki hubungan yang lebih baik dengan orang lain.

Equity Theory
Gagasan bahwa seseorang akan bahagia dengan hubungan yang dijalinnya bila pengalaman rewards dan costs dan kontribusi antara dua belah pihak diperkirakan seimbang.

Hubungan secara virtual sebaiknya harus dihindari seseorang karena beberapa alasan antara lain memicu tindak kriminal, mengaburkan batas kehidupan dunia nyata dan maya, mengurangi kemampuan berbicara serta tidak melibatkan ketertarikan fisik yang menjadi syarat suatu hubungan romantis (romantic relationship) dan dapat menimbulkan ketagihan atau kecanduan internet yang kemudian akan berdampak buruk pada hubungan di dunia nyata karena kehidupan di dunia maya bisa menggantikan kehidupan yang nyata.
Individu yang ketagihan pasti akan terus menjalin hubungan dengan orang lain secara online. Kecanduan ini secara bertahap akan membuat individu tersebut lebih mementingkan orang yang ia kenal melalui online dibandingkan dalam kehidupan nyata. dari beberapa penelitian menyebutkan bahwa sebagian besar individu yang terlibat dalam komunikasi cyberspace (seperti; mailing list, diskusi group, forum, chat rooms, bulletin boards, dsb) memperoleh pengalaman-pengalaman yang menguntungkan dalam hubungan sosial, akan tetapi tidak berlanjut pada kontak sosial yang nyata. Dalam beberapa hal, beberapa individu juga cenderung untuk menutup dirinya dan bersikap bohong, dimana kata-kata teks yang diungkapkan tidak sesuai dengan perilakunya dalam keseharian, kejadian ini akan terus berlanjut selama komunikasi di internet terus dilakukannya. Teks juga hanya memberikan pemahaman yang tidak memadai dalam memahami sebuah kondisi emosional, kesalahan dalam interpretasi sering terjadi dibandingkan dengan kondisi nyata (real life). Kondisi-kondisi ini akan menjadi tantangan bagi pengguna internet untuk terus melibatkan dirinya secara online lebih mendalam.

SUMBER

Cute Hello Kitty 13