Sabtu, 11 Oktober 2014

TUGAS PERTEMUAN 1

MANAJEMEN, KEPEMIMPINAN, DAN PERENCANAAN
MANAJEMEN
A.    Pengertian Manajemen (Definition of Management)
Kata Manajemen berasal dari bahasa Prancis kuno ménagement, yang artinya seni melaksanakan dan mengatur. Menurut Mary Parker Follet,  manajemen sebagai seni menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain. Definisi ini berarti bahwa seorang manajer bertugas mengatur dan mengarahkan orang lain untuk mencapai tujuan organisasi. Menurut Ricky W. Griffin : sebuah proses perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian, dan pengontrolan sumber daya untuk mencapai sasaran (goals) secara efektif dan efesien. Efektif berarti bahwa tujuan dapat dicapai sesuai dengan perencanaan, sementara efisien berarti bahwa tugas yang ada dilaksanakan secara benar, terorganisir, dan sesuai dengan jadwal.
Istilah manajemen mengandung tiga pengertian yaitu :
1.      Manajemen sebagai suatu proses,
2.      Manajemen sebagai kolektivitas orang-orang yang melakukan aktivitas manajemen,
3.      Manajemen sebagai suatu seni (Art) dan sebagai suatu ilmu pengetahuan (Science)

Manajemen sebagai suatu proses, dikemukakan tiga buah definisi:
1.    Dalam Encylopedia of the Social Sience dikatakan bahwa manajemen adalah suatu proses dengan mana pelaksanaan suatu tujuan tertentu diselenggarakan dan diawasi.
2.    Selanjutnya, Hilman mengatakan bahwa manajemen adalah fungsi untuk mencapai sesuatu melalui kegiatan orang lain dan mengawasi usaha-usaha individu untuk mencapai tujuan yang sama. Manajemen adalah kolektivitas orang-orang yang melakukan aktivitas manajemen. Jadi dengan kata lain, segenap orang-orang yang melakukan aktivitas manajemen dalam suatu badan tertentu disebut manajemen.
3. Menurut pengertian yang ketiga, manajemen adalah seni (Art) atau suatu ilmu pengetahuan. Mengenai inipun sesungguhnya belum ada keseragaman pendapat, segolongan mengatakan bahwa manajemen adalah seni dan segolongan yang lain mengatakan bahwa manajemen adalah ilmu. Sesungguhnya kedua pendapat itu sama mengandung kebenarannya.
Menurut G.R. Terry manajemen adalah suatu proses atau kerangka kerja, yang melibatkan bimbingan atau pengarahan suatu kelompok orang-orang kearah tujuan-tujuan organisasional atau maksud-maksud yang nyata.
Menurut Mary Parker Follet manajemen adalah suatu seni untuk melaksanakan suatu pekerjaan melalui orang lain. Definisi dari mary ini mengandung perhatian pada kenyataan bahwa para manajer mencapai suatu tujuan organisasi dengan cara mengatur orang-orang lain untuk melaksanakan apa saja yang pelu dalam pekerjaan itu, bukan dengan cara melaksanakan pekerjaan itu oleh dirinya sendiri.
A.    Jenis-jenis manajemen
a)      Berdasarkan hirarki:
1.      Manajemen puncak
·         Bertanggung jawab terhadap keseluruhan kegiatan
·         Direktur-direktur, CEO
2.      Manajemen menengah
·         Melaksanakan tujuan, strategi dan kebijakan yang telah dilakukan manajemen puncak
·         Mengkoordinasikan dan mengarahkan aktivitas tingkat bawah dan karyawan
·         Manajer pemasaran, manajer produksi dll
3.      Manajemen tingkah bawah
·         Mengawasi karyawan secara langsung
·         Supervisor, pengawas dll

b)      Berdasarkan fungsi:
1.      Manajer umum
·         Mengawasi unit tertentu yang mempunyai beberapa tanggung jawab sekaligus
·         Manajer divisi
2.      Manajer fungsional
·         Bertanggung jawab terhadap satu aktivitas
·         Manajer pemasaran, manajer keuangan dll
Sedangkan psikologi manajemen adalah ilmu tentang bagaimana mengatur / me-manage sumber daya yang ada untuk memenuhi kebutuhan.

KEPEMIMPINAN
A.    Pengertian kepemimpinan
Kepemimpinan adalah proses memengaruhi atau memberi contoh oleh pemimpin kepada pengikutnya dalam upaya mencapai tujuan organisasi. Cara alamiah mempelajari kepemimpinan adalah "melakukannya dalam kerja" dengan praktik seperti pemagangan pada seorang seniman ahli, pengrajin, atau praktisi. Dalam hubungan ini sang ahli diharapkan sebagai bagian dari peranya memberikan pengajaran/instruksi.
Kepemimpinan menurut para ahli:
·         Menurut Young (dalam Kartono, 2003) Pengertian Kepemimpinan yaitu bentuk dominasi yang didasari atas kemampuan pribadi yang sanggup mendorong atau mengajak orang lain untuk berbuat sesuatu yang berdasarkan penerimaan oleh kelompoknya, dan memiliki keahlian khusus yang tepat bagi situasi yang khusus.
·         Moejiono (2002) memandang bahwa leadership tersebut sebenarnya sebagai akibat pengaruh satu arah, karena pemimpin mungkin memiliki kualitas-kualitas tertentu yang membedakan dirinya dengan pengikutnya. Para ahli teori sukarela (compliance induction theorist) cenderung memandang leadership sebagai pemaksaan atau pendesakan pengaruh secara tidak langsung dan sebagai sarana untuk membentuk kelompok sesuai dengan keinginan pemimpin (Moejiono, 2002).
Dari beberapa definisi diatas dapat disimpulkan bahwa kepemimpnan merupakan kemampuan mempengaruhi orang lain, bawahan atau kelompok, kemampuan mengarahkan tingkah laku bawahan atau kelompok, memiliki kemampuan atau keahlian khusus dalam bidang yang diinginkan oleh kelompoknya, untuk mencapai tujuan organisasi atau kelompok.

B.     Teori kepempinan
8 teori kepemimpinan
1.      The ‘Great Man’ theory
            Thomas Carlyle (1888), Herbert Spencer (1896)
Kepemimpinan adalah kemampuan yang melekat—pemimpin besar dilahirkan, bukan dibentuk. Pemimpin besar muncul sebagai heroic, mitos, dan ditakdirkan karena diperlukan. Disebut ‘great man’ karena pada saat itu pemimpin dianggap kualitas laki-

2.      Trait theory
            Gordon Allport (1937), Hans Eysenck (1967)
Pemimpin terbentuk karena perilaku warisan karakteristik perilaku tertentu yang dimiliki seseorang. Tetapi, jika perlilaku tertentu adalah indicator kepemimpinan, mengapa banyak orang yang memiliki sifat kepemimpinan tetapi tidak menjadi pemimpin?
3.      Contingency theory
           Joan Woodward (1958), Fiedler, FE (1958)
Kepemimpinan dipengaruhi oleh variable-varible lingkungan yang menentukan gaya kepemimpinan. Tidak ada gaya kepemimpinan yang terbaik untuk semua situasi. Keberhasilan pemimpin tergantung pada sejumlah variable, termasuk gaya kepemimpinan, kualitas para pengikut, dan aspek lingkungan.
4.      Situational theory
            Hersey and Blanchard (1977)
Pemimpin harus memilih tindakan yang terbaik berdasarkan situasi yang sedang dihadapi. Gaya kepemimpinan berbeda-beda tergantung situasi berlainan. Misalnya di tengah cendekiawan gaya kepemompinan demokratis mungkin paling tepat diterapkan.
5.      Behavioral theory
            Skinner (1967), Bandura (1982)
Sesuai prinsip ‘behaviorism’ seorang pemimpin besar dapat dibentuk, tidak selalu karena dilahirkan atau dimitoskan. Kepemimpinan tergantung pada tindakan, bukan pada kualitas mental atau kondisi internal. Setiap orang dapat memiliki jiwa kepemimpinan melalui cara pembelajaran, observasi dan karena pengalaman.
6.      Participative theory
            Robert House (1996)
Gaya kepemimpinan yang ideal adalah mendorong partisipasi dan kontribusi anggota kelompok. Anggota kelompok merasa lebih memiliki dan berkomitmen pada proses pengambilan keputusan dan pencapian tujuan organisasi. Untuk memotivasi partisipasi, pemimpin harus terbuka pada masukan anggota kelompok.
7.      Transactional theory
             Max Weber, Bernard Bass (1981)
Teori transaksional, atau teori manajemen, berfokus pada peran pengawasan kinerja, organisasi dan kelompok karyawan. Teori ini mendasarkan pada system reward and punishmen—karyawan dihargai apabila sukses dan ditegur atau dihukum apabila melanggar aturan yang disepakati.
8.      Transformational theory
James Macgregor Burns (1978; Bernard Bass (1981)
Teori transformasional atau teori relationship, berfokus pada pola hubungan antara pemimpin dan pengikutnya. Pemimpin memotivasi dan menginspirasi orang agar meilhat kepentingan tugas. Pemimpin memperhatikan potensi orang dan memiliki standar etika dan moralitas kepemimpinan yang tinggi.

PERENCANAAN
A.    Pengertian perencanaan
Dalam manajemen, perencanaan adalah proses mendefinisikan tujuan organisasi, membuat strategi untuk mencapai tujuan itu, dan mengembangkan rencana aktivitas kerja organisasi. Perencanaan merupakan proses terpenting dari semua fungsi manajemen karena tanpa perencanaan fungsi-fungsi lain—pengorganisasian, pengarahan, dan pengontrolan—tak akan dapat berjalan.
Rencana dapat berupa rencana informal atau rencana formal. Rencana informal adalah rencana yang tidak tertulis dan bukan merupakan tujuan bersama anggota suatu organisasi. Sedangkan rencana formal adalah rencana tertulis yang harus dilaksanakan suatu organisasi dalam jangka waktu tertentu. Rencana formal merupakan rencana bersama anggota korporasi, artinya, setiap anggota harus mengetahui dan menjalankan rencana itu. Rencana formal dibuat untuk mengurangi ambiguitas dan menciptakan kesepahaman tentang apa yang harus dilakukan.

B.     Manfaat perencanaan
Beberapa manfaat dari perencanaan adalah:
1.      Dipakai sebagai alat pengawasan daan pengendalian  kegiatan sehari-hari perusahaan. Perencanaan yang telah disusun dengan baik akan memudahkan para pelaksanaan untuk mengetahui apakah tindakan mereka menyimpang atau sesuai dengan rencana.
2.      Dengan adanya perencanaan yang disusun (tentunya sebelum suatu kegiatan dilakukan) dengan cermat dapatlah dipilih dan ditetapkan kegiatan-kegiatan mana yang diperlukan dan mana yang tidak.
3.      Dengan adanya rencana, segala kegiatan dapat dilakukan secara tertib dan teratur sesuai dengan tahap-tahap yang semestinya.

C.    Jenis-jenis perencanaan
Menurut Marwan Asri dan John Suprihanto (1986:33) bahwa perencanaan dapat dipecah menjadi beberapa macam:
1.      Menurut jangka waktunya
Menurut jangka waktunya, perencanaan dapat dikelompokkan menjadi:
a)      Perencanaan jangka panjang
b)      Perencanaan jangka pendek

2.      Menurut ruang lingkupnya
Menurut ruang lingkupnya, perencanaan dapat dibagi menjadi 3 macam:
a)      Perencanaan fisik
b)      Perencanaan fungsional
c)      Perencanaan menyeluruh


SUMBER


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Cute Hello Kitty 13