Psikoterapi???
Jadi apa sih sebenarnya psikoterapi itu? Jangan bingung lagi yaaaa tentang apa
itu psikoterapi. Langsung aja di bawah ini saya akan memaparkan secara ringkas
apa itu psikoterapi.
1.
Definisi
psikoterapi
Psikoterapi
mempunyai arti sederhana, yaitu “psyche” yang artinya jelas, yaitu “mind” atau
sederhananya; jiwa dan “therapy” dari bahasa Yunani yang berarti “merawat” atau
“mengasuh”, sehingga psikoterapi dalam arti sempit adalah perawatan terhadap
aspek kejiwaan.
Psikoterapi
adalah suatu interaksi sistematis antara pasien dengan terapis yang menggunakan prinsip-prinsip psikologis
untuk membantu pasien dalam mengatasi tingkah laku abnormal, memecahkan
masalah-masalah dalam hidupnya dan membantu mengembangkan agar menjadi individu
yang lebih baik lagi.
Menurut
Wolberg, psikoterapi merupakan suatu bentuk perawatan atau treatment terhadap
masalah yang muncul dari faktor emosi yang akan dilakukan secara terencana
untuk mengubah, mencegah agar suatu simtom tidak muncul pada seseorang yang
terganggu pola perilakunya untuk meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan
pribadi secara positif.
Selanjutnya
menurut Branch (1981), psikoterapi ialah suatu proses antara dua orang
berinteraksi atau berusaha untuk mencapai pemahaman satu sama lain agar
mencapai ke arah yang menuju ke perkembangan diri.
Jadi, psikoterapi adalah suatu interaksi antara pasien dan terapis yang menggunakan prinsip -prinsip psikologis untuk melakukan suatu bentuk perawatan atau treatment agar membantu klien mencapai ke arah perkembangan diri yang lebih positif.
2.
Tujuan
psikoterapi
Ada lima tujuan psikoterapi. Kelima
tujuan tersebut diutarakan di bawah ini (Huffmann, et al., 1997).
a) Pikiran-pikiran kalut.
Individu yang mengalami kesulitan secara khas menderita konfusi atau tidak bisa
memecahkan masalah-masalahnya para terapis berusaha mengubah pikiran-pikiran
individu serta membimbing individu untuk menemukan pemecahan terhadap masalah
mereka sendiri.
b) Emosi-emosi yang kalut. Orang-orang
yang mencari terapi biasanya mengalami emosi yang tidak menyenangkan. Terapis
membantu pasien mendorong untuk mengungkapkan perasaan mereka secara bebas dan
menggantikan perasaan putus asa dan perasaan tidak mampu dengan perasaan-perasaan
yang mengandung harapan dan percaya kepada diri sendiri.
c) Tingkah laku-tingkah laku yang
kalut. Para terapis
membantu klien mereka menghilangkan tingkah laku yang menganggu dan
membimbing mereka menuju kehiudpan yang lebih efektif.
d) Kesulitan-kesulitan antarpribadi
dan situasi kehidupan. Terapis membantu klien memperbaiki
hubungan mereka dengan keluarga, teman-teman, dan kolega-kolega seprofesi.
Terapis juga membantu klien menghindari sumber-sumber stress yang ada disekitar
lingkungannya.
e) Gangguan-gangguan
biomedis. Individu yang mengalami kesulitan terkadang menderita gangguan
biomedis yang bias menyebabkan atau menambah kesulitan psikologis. Para terapis
mebantu menghilangkan masalah ini dengan obat-obatan atau dengan terapi
elektrokonvulsif atau psikobedah (psychosurgery).
3.
Unsur-unsur
psikoterapi
Masserman (lihat Karasu, 1984)
telah melaporkan tujuh “parameter pengaruh” dasar yang mencakup unsur-unsur
lazim pada psikoterapi. Dalam hal ini termasuk peran social (“martabat”)
psikoterapis, hubungan (persekutuan terapeutik), hak, retrospeksi, re-edukasi,
rehabilitasi, resosialisasi, dan rekapitulasi.
4.
Perbedaan
psikoterapi dan konseling
Perbedaan antara psikoterapi dan
konseling sebenarnya tidak terlalu berbeda jauh, seperti yang diucapkan oleh
Patterson (1959), karena beberapa metode pada masing-masing seperti rapport,
peranan klien dan arah hubungan atau pendekatan semuannya dipakai oleh keduanya.
Perbedaan konseling dan psikoterapi
disimpulkan oleh Pallone (1977) dan Patterson (1973) yang dikutip oleh Thompson
& Rudolph (1983), sebagai berikut:
Konseling untuk
|
Psikoterapi
untuk
|
1) Klien
2) Gangguan
yang tidak terlalu serius
3) Masalah
jabatan, pendidikan
4) Berhubungan
dengan pencegahan
5) Lingkungan
pendidikan dan non medis
6) Berhubungan
dengan kesadaran
7) Metode
pendidikan
|
1) Pasien
2) Gangguan
yang serius
3) Masalah
kepribadian dan pengambilan keputusan
4) Berhubungan
dengan penyembuhan
5) Lingkungan
medis
6) Berhubungan
dengan ketidaksadaran
7) Metode
penyembuhan
|
5.
Pendekatan
psikoterapi terhadap mental illness
Psikoterapi melakukan berbagai pendekatan
terhadap mental illness:
- Psychoanalysis & Psychodynamic: pendekatan ini berfokus pada alam bawah sadar seseorang untuk mengubah masalah perilaku. Terapis akan menggali dan memahami penyebab suatu masalah yang berada di dalam alam bawah sadar pasien agar bisa ditemukan solusinya.
- Behavior Therapy: pendekatan in iberfokus pada hukum pembelajaran. Dimana perilaku seseorang dipengaruhi oleh proses belajar sepanjang hidup. Inti dari pendekatan ini ialah manusia bertindak secara otomatis karena membentuk asosiasi (hubungan sebab-akibat atau aksi-reaksi).
- Cognitive Therapy: pendekatan ini lebih berfokus pada memodifikasi pola pikiran untuk bisa mengubah perilaku. Dan pandangan pendekatan ini ialah bahwa disfungsi pikiran menyebabkan disfungsi perasaan dan disfungsi perilaku. Dan tujuan utama pendekatan ini ialah mengubah pola pikir dengan cara meningkatkan kesadaran dan berpikir rasional.
- Humanistic Therapy: pada pendekatan ini, seorang psikoterapis berperan sebagai fasilitator perubahan saja, bukan mengarahkan perubahan. Psikoterapis tidak mencoba untuk mempengaruhi klien, melainkan memberi kesempatan klien untuk memunculkan kesadaran dan berubah atas dasar kesadarannya sendiri.
- Integrative/Holistic Therapy: suatu psikoterapi gabungan yang bertujuan untuk menyembuhkan mental seseorang secara keseluruhan.
6.
Bentuk-bentuk
psikoterapi
Watkins (1960) yang dikutip oleh
Wolman (1965) membagi dua penggolongan dalam metode psikoterapi, yaitu:
a. Golongan
suportif yang meliputi macam-macam teknik seperti: pemberian saran (sugesti),
pemberian nasihat, catharsis, hypnotherapy, manipulasi lingkungan, terapi
bekerja dan konseling pastoral.
b. Golongan
rekonstruktif yang meliputi macam-macam teknik seperti: psikoanalisis,
konseling terpusat pada klien, terapi bermain pada anak dan terapi Gestalt
DAFTAR
PUSTAKA
Arip,
Mohammad Aziz Shah Mohamed., Bistaman, Nasir Mohammad., Jusoh, Ahmad Jazimin.,
Salim, Syed Sofian Syed., Saper, Noor. (2009). Kemahiran bimbingan dan kaunseling. Kuala Lumpur: PTS Professional
Publishing
Gunarsa,
Singgih D. (2007). Konseling dan
psikoterapi. Jakarta: PT BPK Gunung Mulia
Residen
bagian psikiatri UCLA. (1997). Buku saku
psikiatri. Jakarta: EGC
Semiun,
Yustinus. (2006). Kesehatan mental 3.
Yogyakarta: Kanisius